Kamis, 31 Oktober 2013

KEMUNDURAN DAN TERHAPUSNYA ISLAM DI ANDALUSIA



CICI ERMANELI : 62 2007 011


A. Pendahuluan

Andalusia (bahasa Spanyol: Andalucía) adalah sebuah komunitas otonomi Spanyol. Andalusia adalah wilayah otonomi yang paling padat penduduknya dan yang kedua terbesar dari 17 wilayah yang membentuk Spanyol. Ibu kotanya adalah Sevilla. Andalucia dibatasi di utara oleh Extremadura dan Castilla-La Mancha; di sebelah timur oleh Murcia dan Laut Mediterania; di sebelah barat oleh Portugal dan Samudra Atlantik (barat daya); di selatan oleh Laut Mediterania (tenggara) dan Samudra Atlantik (barat daya) terhubungkan oleh Selat Gibraltar di ujung selatan yang memisahkan Spanyol dari Maroko. Juga di selatan ia berbatasan dengan Gibraltar, koloni Britania Raya.
Nama Andalusia berasal dari nama bahasa Arab "Al Andalus", yang merujuk kepada bagian dari jazirah Iberia yang dahulu berada di bawah pemerintahan Muslim. Budaya Andalusia sangat dipengaruhi oleh pemerintahan Muslim di wilayah itu selama delapan abad, yang berakhir pada 1492 dengan penaklukan kembali atas Granada oleh raja dan ratu Katolik.
Selama delapan abad, Islam berjaya di bumi Eropa (Andalusia), maka pada saatnya Islam yang pernah membangun peradaban yang cukup gemilang itu harus runtuh dan tersungkur di tanah Eropa. Peradaban Islam yang telah di bangun dengan suasah payah dan kerja keras kaum Muslimin itu, harus ditinggalkan dan dilepas begitu saja karena kelemahan-kelemahan yang terjadi di kalangan kaum Muslimin sendiri, dan karena kegigihan bangsa barat / Eropa untuk merebut dan meruntuhkan peradaban Islam.
Islam di Andalusia awalnya dibentuk pada masa Bani Umayyah pada tahun 92 H atau tepatnya ditahun 711 M. Pada pimpinan Andalusia periode pertama secara poliktisi belum stabil. Diperiode II (755-912 M) merupakan puncak keemasan kemajuan dan kemakmuran disegala bidang. Diperiode ke III (912-1031 M), merupakan puncak keemasan kemajuan dan kemakmuran Islam yang mengantarkan pada suatu peradaban Islam yang sempurna dan berkwalitas tinggi. Pada periode ke-IV (1031-1086 M) Andalusia sebagai suatu kerajaan yang berdaulat yang utuh mengalami disintegrasi. Ini merupakan merupakan periode-periode awal kehancuran Islam (Fadli Yanur 24, Okt ’09)
B.     Pembahasan
Faktor-faktor yang menjadi  penyebab  runtuhnya  agama Islam di Andalusia diantaranya adalah :
1.      Konflik Islam dengan Kristen
Kehadiran Arab islam telah memperkuat rasa kebangasaan orang-orang Spanyol Kristen. Hal  ini menyebabkan kehidupan Islam diSpanyol tidak lepas dari pertentangan antara Islam dengan Kristen.
2.      Tidak adanya Ideologi pemersatu
Kalau ditempat-tempat lain para muallaf diperlakukan  seperti orang Islam yang sederajat, sebagaimana politik yang dijalankan Bani Umayyah di Damaskus, orang-orang Arab tidak menerima orang-orang pribumi.
3.      Kesulitan Ekonomi
Para penguasa hanya membangun kota dan mengembangkan ilmu pengetahuan daengan saangat serius  sehingga lalai membina perekonomian. Akibatnya timbul kesulitan ekonomi yang amat memberatkan dan mempengaruhi kondisi politik dan militer.
4.      Keterpencilan
Islam bagaikan dunia Islam yang lain. Berjuang sendirian tanpa mendapatkan bantuan dan tidak adanaya kekuasaan yang mamapu mendukung kebangkitan umat Kristen disana.

Dalam pandangan Ibn Khaldun  jatuhnya sebuah peradaban disebabkan oleh :
(1)         rusaknya moralitas penguasa,
(2)         penindasan penguasa dan ketidakadilan
(3)         Despotisme atau kezaliman
(4)         orientasi kemewahan masyarakat
(5)         Egoisme
(6)         Opportunisme
(7)         Penarikan pajak secara berlebihan
(8)         Keikutsertaan penguasa dalam kegiatan ekonomi rakyat
(9)         Rendahnya komitmen masyarakat terhadap agama dan
(10)     Penggunaan pena dan pedang secara tidak tepat.

Kesepuluh poin ini lebih mengarah kepada masalah-masalah moralitas masyarakat khususnya penguasa. Nampaknya, Ibn Khaldun berpegang pada asumsi bahwa karena kondisi moral di atas itulah maka kekuatan politik, ekonomi dan sistem kehidupan hancur dan pada gilirannya membawa dampak terhadap terhentinya pendidikan dan kajian-kajian keislaman, khususnya sains. Menurutnya “ketika Maghrib dan Spanyol jatuh, pengajaran sains di kawasan Barat kekhalifahan Islam tidak berjalan.” (Bani Hamzah, 24 Oktober 2009)
Suatu peradaban dapat runtuh karena timbulnya materialisme, yaitu kegemaran penguasa dan masyarakat menerapkan gaya hidup malas yang disertai sikap bermewah-mewah. Sikap ini tidak hanya negatif tapi juga mendorong tindak korupsi dan dekadensi moral. Lebih jelas Ibn Khaldun menyatakan:
”Tindakan amoral, pelanggaran hukum dan penipuan, demi tujuan mencari nafkah meningkat dikalangan mereka. Jiwa manusia dikerahkan untuk berfikir dan mengkaji cara-cara mencari nafkah, dan untuk menggunakan segala bentuk penipuan untuk tujuan tersebut. Masyarakat lebih suka berbohong, berjudi, menipu, menggelapkan, mencuri, melanggar sumpah dan memakan riba”
Tindakan-tindakan amoral di atas menunjukkan hilangnya keadilan di masyarakat yang akibatnya merembes kepada elit penguasa dan sistem politik. Kerusakan moral dan penguasa dan sistem politik mengakibatkan berpindahnya Sumber Daya Manusia (SDM) ke negara lain (braindrain) dan berkurangnya pekerja terampil karena mekanimse rekrutmen yang terganggu. Semua itu bermuara pada turunnya produktifitas pekerja dan di sisi lain menurunnya sistem pengembangan ilmu pengertahuan dan ketrampilan.
Dalam peradaban yang telah hancur, masyarakat hanya memfokuskan pada pencarian kekayaan yang secepat-cepatnya dengan cara-cara yang tidak benar. Sikap malas masyarakat yang telah diwarnai oleh materialisme pada akhirnya mendorong orang mencari harta tanpa berusaha. Secara gamblang Ibn Khaldun menyatakan:
…..mata pencaharian mereka yang mapan telah hilang, ….jika ini terjadi terus menerus, maka semua sarana untuk membangun peradaban akan rusak,dan akhirnya mereka benar-benar akan berhenti berusaha. Ini semua mengakibatkan destruksi dan kehancuran peradaban.
Lebih lanjut ia menyatakan: “Jika kekuatan manusia, sifat-sifatnya serta agamanya telah rusak, kemanusiaannya juga akan rusak, akhirnya ia akan berubah menjadi seperti hewan”

C.      Simpulan
Dari pemaparan makalah diatas, kami menyimpulkan :
1.            Islam di Andalusia awalnya dibentuk pada masa Bani Umayyah pada tahun 92 H atau tepatnya ditahun 711 M. Pada pimpinan Andalusia periode pertama secara poliktisi belum stabil. Diperiode II (755-912 M) merupakan puncak keemasan kemajuan dan kemakmuran disegala bidang. Diperiode ke III (912-1031 M), merupakan puncak keemasan kemajuan dan kemakmuran Islam yang mengantarkan pada suatu peradaban Islam yang sempurna dan berkwalitas tinggi. Pada periode ke-IV (1031-1086 M)
2.            Andalusia sebagai suatu kerajaan yang berdaulat yang utuh mengalami disintegrasi. Ini merupakan merupakan periode-periode awal kehancuran Islam.
3.            Adapun sebab-sebab keruntuhan  dan kemunduran Islam di Andalusia dikarenakan adanya :
a.       Konflik Islam dengan Kristen
b.      Tidak adanya Ideologi pemersatu
c.       Kesulitan Ekonomi
d.      Keterpencilan



DAFTAR PUSTAKA

Nizal Syamsul, 2008, Sejarah Peradaban Islam : Menulusuri  Jejak Sejarah Pendidikan Era Raasulullah Sampai ke Indonesia, Jakarta : PT Kencana,
www. Islam di Andalusia.com
www. Kemunduran Peradaban Islam.com
www. Runtuhnya Islam di Andalusia.com

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar